Tuesday, December 1, 2015

LIFESTYLE STMIK ASIA "BUDAYA NGOPY"


"BUDAYA NGOPI"





‘Nongkrong’ di warung kopi atau yang biasa disebut ‘ngopi’ merupakan salah satu budaya yang tidak pernah lepas dari kehidupan masyarakat, khususnya mahasiswa STMIK Asia Malang, bahkan keberadaannya semakin membudaya disela-sela aktivitas keseharian yang menjenuhkan.Sebagian besar dari mereka hadir dari kalangan mahasiswa yang selama ini dikenal sebagai masyarakat civitas akademika dan cenderung berwawasan intelek. Dari budaya tradisional yang mengakar, kopi menjelma menjadi budaya kontemporer yang erat kaitannya dengan ‘trend lifestyle’. Istilah ‘ngopi’ atau ‘nongkrong’  pun mengakar. Budaya ‘ngopi’ sangat berkaitan dengan kehidupan dan interaksisosio-humanisme, dimana dipandang wajar tentunya juga menimbulkansekelumit pertanyaan yang pada umumnya mengacu pada permasalahan. Diantaranya mengenai penyebab timbulnya budaya ‘ngopi’ di kalangan mahasiswa, akibat dari adanya budaya tersebut, tingkat keseringan ‘ngopi’ (intensitas), serta pengaruh tingkat keseringan ‘ngopi’ terhadap kehidupan sosial dan akademik.


        Kehidupan mahasiswa memang tidak jauh dengan kegiatan intinya, yaitu menuntut ilmu, pastinya sesuai dengan prodi yang dipilihnya. Selain itu seorang mahasiswa juga dapat mengikutiberbagai kegiatan-kegiatan UKM yang diminatinya. Dari berbagai aktivitas-aktivitas yang dilakukan mahasiswa, proses sosialisasi yang merupakan halyang tidak dapat dipandang sebelah mata. Proses interaksi sosial adalah hal wajib yang harus dimiliki mahasiswa demi mematangkan dan memupuk kreatifitas intelektualnya. Proses tersebut dapat dimulai dari diskusi kecil dalam kegiatan akademis,organisasi bahkan sampai komunitas yang diikuti oleh mahasiswa.



      Suatu pemandangan yang unik dan terasa tidak asing karena dalam setiap kegiatan, aktivitas, ‘kumpul-kumpul‘ tidak sedikit dibarengi dengan kegiatan makan-makan dan atau juga minum-minum. Entah latah atau kebetulan, kehidupan mahasiswa banyak yang dihabiskan untuk kegiatan‘nongkrong-nongkrong‘ sesama teman, dan berawaldari sinilah kopi semakin eksis keberadaannya. Kopi, dapat dikatakan sebagai teman setia para mahasiswa (pada khususnya). Dengan cara sepertiini, dapat didapat banyak hal dari segi sosialitasnya (mengesampingkan segala kekurangan dan keburukan budaya seperti ini).

Friday, January 30, 2015

Aplikasi Stack


PENGGUNAAN / APLIKASI STACK
Logika stack digunakan untuk menyelesaikan berbagai macam masalah
Antara lain digunakan pada complier, operating system dan dalam program-program aplikasi
Berikut ini tiga buah contoh aplikasi stack

MATCHING PARENTSHESES
Proses ini dilakukan complier untuk memeriksa kelengkapan tanda kurung yang terdapat  pada suatu ekspresi aritmetik
Sedangkan stack disini digunakan tempat prosesnya
Algoritma yang digunakan adalah :
  • Elemen-elemen suatu ekspresi aritmetik (string) di_scan dari kiri ke kanan .
  • Jika ditemukan simbol “(“ atau “left parenthesis”, maka simbol tersbut di-push ke dalam stack . 
  • Jika ditemukan simbol “)” atau “right parenthesis” , maka isi stack diperiksa.
    - Jika
    stack kosong terjadi kesalahan. Berarti : ada simbol “)”, tetapi tidak ada simbol “(“ yang seharusnya mendahului.
    -
    Jika stack tidak kosong artinya ada pasangannya dan langsung di POP keluar stack.
  • Misalkan NEXT CHAR adalah suatu karakter terakhir dalam suatu string.

Pertemuan 4

NOTASI INFIX, PREFIX, POSTFIX
Notasi infix
§  Contoh           :  X + Y
§  Operator ditulis di antara operand
§  Sebagai contoh A * ( B + C ) / D yang biasa berarti “tambahkan B dan C terlebih dahulu, dan kalikan dengan A . setelah itu bagi dengan D”
§  Notasi infix membutuhkan informasi ekstra :
o Rule mengenai operator Precedence
o Assosiativem dan tanda kurung  ( )

Sunday, January 25, 2015

Pertemuan 10


GRAPH

Graph adalah kumpulan titik (node) dan garis dimana pasangan-pasangan titik (node) tersebut dihubungkan oleh segmen garis. Node ini biasa disebut simpul (verteks) dan segmen garis disebut ruas (edge).

Simpul dan ruas dalam graph dapat diperluas dengan penambahan informasi. Sebagai contoh, simpul bisa diberi nomor atau label dan ruas dapat diberi nilai juga. Perluasan dengan pemberian informasi ini sangat berguna dalam penggunaan graph untuk banyak aplikasi komputer. Contoh, graph dengan simpul yang mempresentasikan kota dan ruas mempresentasikan jarak yang ditempuhkan diantara kota-kota tsb. (atau harga tiket pesawat antara kota-kota tsb.)network” untuk mempelajari total jarak (atau harga) dari suatu perjalanan dengan banyak kota pemberhentian. Satu kemungkinan pertanyaan yang bisa muncul adalah “jalur mana yang terpendek dengan satu atau lebih tempat pemberhentian, yang menghubungkan kota tertentu menuju kota tertentu lainnya dalam transportation network tersebut ?”.

Pertemuan 8

LINKED LIST


PENDAHULUAN

  • Dalam suatu linear list kita dapat melakukan operasi penyisipan atau penghapusan atau elemen-elemnya pada sembarang posisi.
  • Misalkan ada 1500 item yang merupakan elemen dari suatu linear list.Jika elemen ke-56 akan kita keluarkan, maka elemen ke-1 s/d elemn ke-55 tidak akan berubah posisinya pada linear tersebut.
  • Tetapi elemen ke-57 akan menjadi elemen ke-56, elemen ke-58 akan menjadi elemen ke-57 dst.
  • Selanjutya, jika kita sisipkan satu elemen pada posisi setelah elemen ke-41, maka elemen ke-41 s/d 1500 akan berubah posisinya.
  • Untuk menyatakan keadaan diatas diperlukan suatu konsep yang berbeda dengan konsep sekuensial sebelumnya.
  • Linked list merupakan suatu cara non-sekuensial yang digunakan untuk mempresentasikan suatu data.

Sunday, November 2, 2014

Pertemuan 3


“tumpukan (stack)”
§  Secara sederhana di artikan dengan :
o   Sebagai tumpukan dari benda
o   Sekumpulan data yang diolah-olah diletakkan di atas data yang lain
o   Koleksi dari objek-objek homogen
Dengan melihat definisi tersebut maka jelas bahwa pada stack berlaku aturan LIFO (last in first out) ,yaitu elemen yangterakhir masuk akan pertama kali diambil / dilayani
 ”Ilustrasi stack”
            Salah satu yang dapat dikemukakan disini adalah tumpukan piring / barang lain. Pada saat kita hendak menumpuk piring-piring tersebut tentulah yang kita lakukan adalah meletakkan piring pertama pada tempatbya, selanjutnya meletakan piring kedua di atas piring pertama dan demikian seterusnya. Pada saat kita hendak mengambil satu piring dari tumpukan tersebut, tentu yang di ambil adalah piring teratas (yang terakhir kali di taruh ) bukan yang bawah ( yang pertama kali diletakkan) .