"BUDAYA NGOPI"
‘Nongkrong’ di warung kopi atau yang biasa disebut ‘ngopi’
merupakan salah satu budaya yang tidak pernah lepas dari kehidupan masyarakat,
khususnya mahasiswa STMIK Asia Malang, bahkan keberadaannya semakin membudaya
disela-sela aktivitas keseharian yang menjenuhkan.Sebagian besar dari mereka
hadir dari kalangan mahasiswa yang selama ini dikenal sebagai masyarakat
civitas akademika dan cenderung berwawasan intelek. Dari budaya tradisional
yang mengakar, kopi menjelma menjadi budaya kontemporer yang erat kaitannya
dengan ‘trend lifestyle’. Istilah ‘ngopi’ atau ‘nongkrong’ pun mengakar. Budaya ‘ngopi’ sangat berkaitan
dengan kehidupan dan interaksisosio-humanisme, dimana dipandang wajar tentunya
juga menimbulkansekelumit pertanyaan yang pada umumnya mengacu pada
permasalahan. Diantaranya mengenai penyebab timbulnya budaya ‘ngopi’ di
kalangan mahasiswa, akibat dari adanya budaya tersebut, tingkat keseringan
‘ngopi’ (intensitas), serta pengaruh tingkat keseringan ‘ngopi’ terhadap kehidupan
sosial dan akademik.
Kehidupan
mahasiswa memang tidak jauh dengan kegiatan intinya, yaitu menuntut ilmu,
pastinya sesuai dengan prodi yang dipilihnya. Selain itu seorang mahasiswa juga
dapat mengikutiberbagai kegiatan-kegiatan UKM yang diminatinya. Dari berbagai
aktivitas-aktivitas yang dilakukan mahasiswa, proses sosialisasi yang merupakan
halyang tidak dapat dipandang sebelah mata. Proses interaksi sosial adalah hal
wajib yang harus dimiliki mahasiswa demi mematangkan dan memupuk kreatifitas
intelektualnya. Proses tersebut dapat dimulai dari diskusi kecil dalam kegiatan
akademis,organisasi bahkan sampai komunitas yang diikuti oleh mahasiswa.
Suatu pemandangan
yang unik dan terasa tidak asing karena dalam setiap kegiatan, aktivitas,
‘kumpul-kumpul‘ tidak sedikit dibarengi dengan kegiatan makan-makan dan atau
juga minum-minum. Entah latah atau kebetulan, kehidupan mahasiswa banyak yang
dihabiskan untuk kegiatan‘nongkrong-nongkrong‘ sesama teman, dan berawaldari
sinilah kopi semakin eksis keberadaannya. Kopi, dapat dikatakan sebagai teman
setia para mahasiswa (pada khususnya). Dengan cara sepertiini, dapat didapat
banyak hal dari segi sosialitasnya (mengesampingkan segala kekurangan dan
keburukan budaya seperti ini).